Sabtu, 23 Agustus 2008

Anak & Pakaian di Trade Fair

Pagi yang cerah di JIExpo, ngopi bersama teman penyelenggara Trade Fair dari negeri Jiran ... ditemani oleh teman dari percetakan di Yogya...

Lalu lalang pengunjung pameran berdatangan, dan terlintas oleh teman tersebut seorang anak bercelana pendek dengan bapaknya, segera teman saya nyeletuk "kalo di pameranku mereka tidak diperkenankan masuk, mereka harus ganti pakaian dulu..."

Aku langsung sedikit garang, karena di FGDexpo nggak apa-apa, lalu terjadilah dialog yang cukup seru (tapi disingkat saja):
aku: "apakah ada keharusan memakai pakaian jenis tertentu untuk masuk sebuah pameran dagang?"
teman: "itu (bercelana pendek) kan bukan pakaian resmi, dan anak-anak dilarang masuk bisa berbahaya karena anak-anak sulit untuk diawasi...."
aku: "lalu? ...."
teman: "mereka harus ganti pakaian pulang kek, mau pinjam pakaian kek terserah, pokoknya nggak bisa masuk pameranku" (wah seperti Casino tempat judi di Genting Highland ya...)

Hatiku mulai panas, mengingat pengalamanku beberapa tahun lalu...

ngajak anak ke pameran grafika di Singapore Expo, jauh-jauh dari hotel di sekitar Orchard Road naik bus umum (maklum mau hemat ongkos, dan kebiasaan lha...) ke daerah Changi Airport, janjian meeting dengan supplier besar asal Singapore.
Meskipun masuknya aku gandeng, di pintu masuk pameran anakku dicekal, berulang kali aku memohon untuk masuk tetap dilarang, padahal aku berpikir siapa tahu anakku bisa belajar menyukai grafika... tapi apa boleh buat memang nasib anakku dilarang masuk oleh penyelenggara.
Karena sudah ada janji, ya aku tinggalkan sebentar untuk ngajak teman supplier Singapore tersebut, bergegas masuk dan minta meeting di Lobby Pameran (kan bisa ditemani anakku) .... tapi kekecewaan kualami kembali, rupanya teman supplier besar asal Singpore lebih asyik jaga stand pamer padahal banyak anak buahnya berkeliaran dalam ruang pamer tersebut...
Karena khawatir dengan anak sendirian, aku segera pamit dan kembali ke Lobby.
Segera aku tinggalkan Singapore Expo menuju Bugis Junction cari makanan & kami sangat menikmati "Jalan-jalan di Singapore"

Ternyata paradigma teman penyelenggara pameran tersebut tidak berbeda dengan penyelenggara pameran di Singapore waktu itu.
Sangat bertolak belakang dengan Aturan yang kita terapkan di FGDexpo Jakarta dan EDGE Surabaya ...

Juni yang lalu aku terima telpon calon pengunjung EDGE dari Magelang, tanya apakah boleh ngajak seorang anaknya? Aku katakan "why not... kok satu ... mau sepuluh nggak apa-apa kok..., silakan berkunjung ke EDGE"

Kembali ke soal Pakaian dalam berkunjung ke Trade Fair, aku cuma berpikir:
1. Kriteria "sopan" kan relatif ya... lihat saja banyak penjaga pameran yang pakaiannya menggiurkan apakah ini "sopan", kalau "sopan" bagaimana kalau semua pengunjung wanita diharuskan pakai pakaian yang sama..., kan seru?
2. Apakah dalam Trade Fair pakaian adalah significant? bukankah uang yang menjadi "Tolok Ukur" karena pakaian tidak bisa membeli mesin selain uang...

Diskusi selesai aku lihat-lihat dalam pameran, eh... tidak lama di depan stand Microlux aku disapa sepasang anak muda... "pak masih ingat kami? ... kami ex. murid Bapak di ATGT (Akademi Teknologi Grafika Trisakti) ... sekarang kami buka Digital Printing di Depok, mesinnya beli saat FGDexpo2007..."
ah.. Andaikata kita melarang para pelajar masuk ke FGDexpo2007, tentu tidak ada Surya Digital Printing di Depok.....

Oke sekarang aku jadi bingung.... apakah pikiranku benar atau salah, kalo salah kita perbaiki di FGDexpo dan EDGE,...

komentar welcome....

4 komentar:

Unknown mengatakan...

sugeng endarsiwi @ YM: Tidak mudah memang untuk memberikan pemahaman kepada penyelenggara pameran,bahwa anak 2x (klo mau dibatasi usia dibawah 15 tahun dan diatas 3 tahun)boleh mengunjungi sebuah pameran Industri. Saya sependapat bahwa anak 2x adalah penerus generasi. Sudah sepantasnya diberikan kesempatan sedini mungkin untuk menyaksikan kemajuan Teknologi di sebuah pameran Industri, tentu dengan penagawasan (bisa orang tua atau yg lebih dewasa yg membawanya). Tidak ada yg bisa menyatakan pengunjung anak 2x adalah salah, karena hal ini perlu di dukung. Pameran FGD & EDGE harus memberikan point positif untuk pengunjung anak 2x ini. Semoga terus tumbuh generasi peduli Grafika di Indonesia. Salam Grafika

R. D. Muliadi mengatakan...

Setuju sekali Pak Herman, sedih dan kecewa tentunya, sudah jauh2 kita datangi, dengan hati riang kita hampriri, begitu tiba tidak diperbolehkan masuk, anakpun bertanya kenapa tidak jadi lihat pameran pa ?, kenapa kita tidak boleh masuk pa ?.

Pengawasan dan tanggung jawab tentu saja dipegang sepenuhnya oleh pendamping yg bersangkutan.

Akan lebih baik dan ramah tentunya bila petugas pengawas / keamanan Pameran tidak hanya memperhatikan perilaku mencurigakan yg mengarah kepada tindakan kriminal saja, dengan memperlihatkan wajah2 sangar mereka dan brengos yg tebal dan berantakan, tapi dengan senyuman manis dan wajah yg rapi.

Peserta pameran dalam hal ini juga tertuntut untuk mendesign standnya dengan lebih ramah, tidak hanya memperlihatkan mesin seperti bengkel terbuka. Pagar pembatas, papan peringatan yg mudah terlihat dan stand yg tampil cantik, sudah harus menjadi kebiasaan, bukan hanya papan yg bertuliskan "SOLD" selama ini di besar2 kan.

Anak2pun diperbolehkan masuk dengan satu syarat harus ada orang dewasa yang mendampingi.

Maju terus FGD, yg selalu perduli terhadap generasi muda, terutama mengenai pendidikan mereka.

Edukasi bisa dimulai di usia dini.

Salam

MAHAR PRASTOWO mengatakan...

Anak-anak adalah masadepan! Mungkin sekarang mereka visitor yang hanya follower, dan satu dekade kedepan, mereka bisa jadi Exhibitor!

Kalau perlu, di pameran yang diselenggarakan bersaman dengan WEEKEND, agar anak2 dan orang tua bisa tetap weekend bersama, gandeng Taman Bermain Anak untuk "menguasai" sebuah view untuk bermain, olah kreatif yg berhubungan dengan dunia grafika [kertas, cat/tinta,kain/vinyl dsb].
Capek berkeliling, anak2 ini bisa bermain sementara orangtuanya memanjakan mata melihat-liat pameran dan menjalin relasi. Halo Famzone, masih berminat mau mojok di JCC 30juli-2 Agustus 2009 @ FGDexpo2009? Nanti saya cari infonya dulu di forum ya, apakah masih ada venue yang bisa untuk Creative Kid Station...

Unknown mengatakan...

from:"nriyadhi@yahoo.com"

Hola Pa Herman.
Kalau FGD EXpo 2009 sudah deklarasikan mascot Packi, Printi, Publi yang secara gesture sangat menarik buat anak-anak, jadi seharusnya anak-anak bisa jadi lihat pameran. Anak-anak juga bisa dilibatkan dalam lomba menulis atau bercerita tokoh tersebut. Kalau ga boleh ya mascotnya gambar Gutenberg bukan lagi baca buku tapi baca laptop.
Oke , selamat sukses FGD 2009

Salam noor riyadhi