Sabtu, 20 Maret 2010

(lebih) Memberdayakan Industri Grafika Nasional melalui Peningkatan Lembaga Pendidikan - Part 2

Pagi hari jam 06.30 Kamis tanggal 18 Maret 2010 saya dijemput Marchadi berangkat dari kawasan Grogol menuju arah Depok memenuhi undangan PNMK - Politeknik Negeri Media Kreatif atau PoliMedia dalam acara Launching oleh Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh. Acara dimulai tepat waktu, meskipun sang Menteri terpaksa mendampingi Presiden tidak dapat hadir, seremonial dilakukan oleh Sang Wakil Mendiknas Fasli Jalal.

Saya menikmati acara dengan perasaan hati berdecak kagum, mulai dari tamu VVIP dari kalangan pengambil kebijaksanaan untuk pendidikan di pemerintahan hingga pemegang keputusan perusahaan-perusahaan grafika nasional seperti Misbahul Huda Presiden Direktur PT Temprina Jawapos Group sendiri menyempatkan datang serta ketua asosiasi dan forumFGD; muka-muka yang tidak asing bertemu berbincang-bincang disela-sela waktu yang ada bak reuni grafika nasional digedung ex. Pusgrafin. Pembangunan gedung masih dalam progress, tetapi perlengkapan canggih produksi grafika yang merupakan perlengkapan vital untuk praktek mahasiswa sudah didemonstrasikan dengan baik, ada Computer To Plate, mesin Cetak Beiren khusus pencetakan 1 warna 2 sisi, mesin cetak digital hitam putih Oce, cetak digital warna HP Indigo dan sebuah studio fotografi modern dengan Digital Camera Medium Hasselblad melengkapi jajaran peralatan yang sudah ada sebelumnya.

Sore harinya kita diundang makan malam oleh panitia untuk mengapresiasi kedatangan dan dukungan tamu-tamu luar negeri Ms. Cristina dari Kodak, Mr. Cai dari Sanxin dan Mr. Jogesh dari Pressline dan pihak tuan rumah hadir lengkap dari direktur Bambang Wasito Adi, pembantu-pembantu direktur Sarmada, Purnomo Ananto, Noor Riyadhi dan Zalzulifa. Sekali lagi salut buat tuan rumah karena saya tahu mereka sedang mengikuti acara raker Politeknik seluruh Indonesia di Bidakara.

Babak kedua sudah dimulai pembangunan fisik sarana dan peralatan untuk menempa SDM-SDM Grafika yang handal sudah dilakukan. Keseriusan pemerintah ikut membangun SDM grafika yang diwujudkan melalui PoliMedia perlu ditindak lanjuti. Semoga keberadaan mesin-mesin yang canggih tersebut bukan hanya berakhir pada alat pajang semata, manajemen akademis perlu disesuaikan, terutama berupa penyempurnaan perkuliahan yang memanfaatkan teknologi grafika terkini dan peningkatan mutu pendidik dan dosen dikalangan PoliMedia sendiri.

Di satu sisi pembangunan fisik seperti gedung perkuliahan 12 lantai dan pembukaan program studi baru guna mengantisipasi kebutuhan industri grafika nasional perlu mendapat dukungan kita bersama, disisi lain penyediaan tenaga pendidik dan dosen bukan persoalan yang mudah. Memang ada upaya terobosan-terobosan yang segera direalisasikan di republik ini yaitu mempercepat proses peningkatan kompetensi mengajar yang linear dibidang teknologi modern grafika, dan sebagai Ketua Umum Asosiasi Teknologi Grafika dan Media Indonesia (ATGMI) yang sekarang ini gencar-gencarnya mempromosikan penerapan Standar Mutu Cetak PSO/ISO 12647-2 di percetakan ofset litografi Indonesia, saya bermimpi bahwa ada kewajiban dosen-dosen juga memiliki sertifikasi semacam yang saya miliki yaitu UGRA Cerified Expert.

SDM yang ada didunia industri grafika perlu ditingkatkan mutu kompetensinya, proses penerbitan SKKNI (Satuan Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) dibidang grafika yang berdasarkan pada standar proses kerja yang bermutu internasional harus diaktifkan kembali. Saya berpikiran sederhana... adopsi PSO/ISO 12647-2!. SKKNI inilah yang menjadi landasan kerja dan legal pendirian sebuah LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) bidang Grafika yang hingga hari ini tak kunjung berdiri.

Pagi ini genap 2 tahun usia blog ini dan sambil menikmati satu hari kelahiran diri sendiri ... melihat masa depan yang cerah di Industri Grafika Nasional. 2 tahun sudah ada tunas pohon besar yang tumbuh seperti PoliMedia juga ada pohon kecil seperti ATGMI.

Bravo Grafika Indonesia