Kamis, 15 Januari 2009

(lebih) Memberdayakan Industri Grafika Nasional melalui Peningkatan Lembaga Pendidikan - Part 1

Oktober 2008 pemerintah mengubah Pusat Grafika Indonesia (sering disingkat Pusgrafin) menjadi lembaga pendidikan Politeknik Negeri Media Kreatif (PNMK); Perubahan yang tidak serta-merta dan berjalan mulus bak membalikan tangan akhirnya tuntas juga.

Sebagai praktisi grafika saya termasuk orang yang sangat menyambut gembira perubahan ini, karena di negara yang besar ini harus ada yang melakukan 3 aktifitas peningkatan mutu (SDM) industri grafika melalui:

  1. Pendidikan Formal, terutama jenjang D3, D4 maupun jenjang yang lebih tinggi – lulusannya diharapkan dapat mengisi posisi mulai asisten penyelia hingga manajer
  2. Pelatihan dan Lokakarya, untuk peningkatan dan pengembangan pengetahuan SDM grafika yang ada – sertifikasi melalui pelatihan dan lokakarya yang mempunyai standard industri ini boleh menjadi pertimbangan untuk dapat diakui dalam industri grafika nasional
  3. Penelitian, Pengembangan dan Standarisasi, untuk proses dan bahan baku dalam industri grafika – kegiatan penelitian dan pengembangan tidak mudah dilakukan tanpa campur tangan lembaga-lembaga terkait terlebih yang memiliki anggaran riset seperti pemerintah

Pertanyaan yang timbul sekarang, apakah lembaga seperti PNMK ini mampu melakukan ketiga hal tersebut diatas?

Jawabannya memang tidak mudah, semua tahu bahwa ketiga aktifitas tersebut diatas hanya akan menjadi angan-angan, kalaupun ada intensi mengimplementasikannya jangan-jangan seperti "hangat-hangat tai ayam"; Menurut saya harus ada Manifesto di Jajaran Petinggi PNMK kearah ini, karena jabatan Direktur PNMK tidak selamanya dipegang oleh satu orang seperti Bambang Wasito Adi. Semoga ganti pimpinan tidak otomatis mematikan segala aktifitas yang sangat kondusif dan menjanjikan ini.

Jangka panjang benefit pasti akan dinikmati oleh industri grafika nasional (nota bene: rakyat Indonesia), mencari SDM yang mumpuni tersedia, mau meningkatkan pengetahuan SDM tersedia dan mau menerapkan standard (yang bertaraf internasional pun) bisa dilakukan di negeri sendiri.

Outputnya..... dengan SDM yang handal dan bertanggung jawab dan penerapan standard yang berkesinambungan industri grafika nasional harus bangkit dan mandiri.

Salam Grafika